Kamis, 23 Mei 2013

makalah askeb neonatus hidrosefalus



Bab I
Pendahuluan
A.    Latar Belakang
Hidrosefalus merupakan penimbunan cairan serebrospinalis dalam ventrikel otak, sehingga kepala menjadi besar. Jumlah cairan bisa mencapai 1,5 liter bahkan ada sampai 5 liter, sehingga tekanan intracranial sangat tinggi. Hidrosefalus sering dijumpai sebagai kelainan congenital namun bisa pula oleh sebab postnatal.
Angka kejadian Hidrosefalus 30% yang ditemui sejak lahir, dan 50% pada 3 bulan pertama. Frekuensi Hidrosefalus ini utero 2:2000 bayi, dan kira-kira 12% dari semua kelainan congenital. Hidrosefalus sering menyebabkan distosia persalinan. Dan setelah lahir dan tetap hidup akan menjadi masalah pediatric dan sosial.
Pasien hidrosefalus merupakan pasien yang menderita dan memerlukan perawatan khusus dan benar karena ada kerusakan saraf yang menimbulkan kelainan neurologis berupa gangguan kesadaran sampai pada gangguan pusat vital dan resiko terjadi dekubitus.

B.     Tujuan
1.      Tujuan umum
Untuk menambah ilmu pengetahuan bagi semua mahasiswa yang membaca makalah ini.
2.      Tujuan khusus
a.       Pengertian Hidrosefalus
b.      Penyebab dari Hidrosefalus
c.       Tanda dan gejala Hidrosefalus
d.      Penanganan dari Hidrosefalus
C.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dari hidrosefalus?
2.      Apa penyebab dari hidrosefalus?
3.      Apa tanda dan gejala dari hidrosefalus?
4.      Bagaimana pengananan dari hidrosefalus?
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian
Hidrosefalus adalah keadaan dimana terjadi penimbunan cairan serebrospinalis dalam  ventrikel otak, sehingga kepala menjadi besar serta terjadi pelebaran sutura. Cairan yang tertimbun dalam ventrikel biasanya antara 500 sampai 1500 ml. hidrosefalus  sering kali disertai kelainan bawaan seperti spina bifida. Karena kepala janin terlalu besar dan tidak dapat berakomodasi dibagian bawah uterus, maka sering di temukan dengan letak sunsang. Tetapi bagaimanapn letaknya, hidrosefalus akan menyebabkan disproporsi sefalopelvik.

B.     Penyebab
Gangguan aliran cairan yang menyebabkan cairan tersebut bertambah banyak yang selanjutnya akan menekan jaringan otak di sekitarnya , khususnya pusat-pusat saraf yang vital. Menurut lembaga nasional institute of Neurological Disorders and Stroke (NINDS), gangguan, aliran cairan otak ada 3 jenis yaitu :
a.       Gangguan aliran adanya hambatan sirkulasi.
Contoh: tumor otak yang terdapat di dalam ventrikel akan menyumbat aliran cairan otak.
b.      Aliran cairan otak tidak tersumbat, tetapi sebaliknya cairan itu di produksi berlebihan, akibatnya cairan otak bertambah banyak.
Contoh: tumor ganas di sel-sel yang memproduksi cairan otak.
c.       Cairan otak yang mengalir jumlahnya normal dan tidak ada sumbatan, tetapi ada gangguan proses penyerapan cairan ke pembuluh darah balik, sehingga otomatis jumlah cairan akan meningkat pula.
Misalnya: bila ada cairan nanah (meningitis atau infeksi selaput otak) atau darah (akibat trauma) di sekitar tempat penyerapan.

Ketidakseimbangan antara produksi dan penyerapan, dapat perlahan atau progresif, menyebabkan ventrikel-ventrikel tersebut melebar, kemudiaan menekan jaringan otak sekitarya. Tulang tengkorak bayi di bawah 2 tahun yang belum menutup akan memungkinkan kepala bayi membesar. Pembesaran kepala merupakan salah satu petunjuk klinis yang penting untuk mendeteksi hidrosefalus.
C.     Tanda dan gejala
  1. TIK yang meninggi: muntah, nyeri kepala, edema pupil saraf otak II
  2. Pada bayi biasanya disertai pembesaran tengkorak
  3. Kepala bayi terlihat lebih besar bila dibandingkan dengan tubuh
  4. Ubun-ubun besar melebar atau tidak menutup pada waktunya teraba tegang dan mengkilat dengan perebaran vena di kulit kepala
  5. Sutura tengkorak belum menutup dan teraba melebar
  6. Terdapat sunset sign pada bayi (pada mata yang kelihatan hitam-hitamnya, kelopak mata tertarik ke atas)
  7. Bola mata terdorong ke bawah oleh tekanan dan penipisan tulang suborbita
  8. Sklera mata tampak di atas iris
  9. Pergerakan mata yang tidak teratur dan nistagmus tak jarang terdapat
  10. Kerusakan saraf yang memberi gejala kelainan neurologis berupa gangguan kesadaran motorik atau kejang-kejang, kadang-kadang gangguan pusat vital
D.    Penanganan
NINDS menyebutkan bahwa kategori penanganan hidrosefalus adalah “ life saving dan life sustaining’ yang berarti penyakit ini memerlukan diagnosis dini yang dilanjutkan dengan tindakan bedah secepatnya. Keterlambatan akan menyebabkan kecacatan dan kematian.
Hal yang dilakukan untuk mengetahui penyakit ini adalah :
1.      Pengukuran lingkar kepala secara serial dan teratur
Hal ini sangat penting untuk deteksi dini penyakit, karena pembesaran kepala merupakan salah satu petunjuk klinis yang penting untuk mendeteksi hidrosefalus.
2.      Foto polos kepala dan disusul dengan pemeriksaan ultrasonografi
Hal ini digunakan untuk menujang dan melengkapi diagnosis sehingga  diperlukan pemeriksaan tambahn mulai dari yang sederhana.
3.      Pemeriksaan dengan senografi
Pemeriksaan ini dapat digunakan menjadi data minimal untuk menilai pelebaran ventrikel dan ketebalan jaringan otak. Jika ketebalan kurang dari 2 cm, maka nilai tindakan bedah tidak bermanfaat lagi.
4.      Pemeriksaan computerized tomography scan ( CT scan ) atau magnetic resonance imaging (MRI)
Digunakan untuk mendeteksi struktur anatomi otak, dan penyebab hidrosefalus, misalnya tumor dalam rongga ventrikel yang semua itu berkaitan dengan strategi penanganan hidrosefalus.
            Hal-hal yang dapat dilakukan untuk menangani hidrosefalus antara lain :
·         Menggunakan teknologi pintasan seperti silicon
Hal ini penting karena selang pintas itu ditanam di jaringan otak, kulit, dan rongga perut dalam waktu yang lama bahkan seumur hidup penderita sehingga perlu dihindarkan efek reaksi penolakan oleh tubuh. Tindakan bedah pemasangan selang pintasan dilakukan setelah diagnosis dilengkapi dan indikasi serta syarat dipenuhi. Tindaka dilakukan terhadap penderita yang di bius otak ada sayatan kecil didaerah kepala dan dilakukan pembukaan tulang tengkorak dan selaput otak yang selanjutnya selang pintasan ventrikel dipasang, disusul kemudian di buang sayatan kecil didaerah perut, dibuka rongga perut antara kedua ujung selang tersebut dihubungkan, dengan sebuah selang pintasan yang di tanam di bawah kulit sehingga tidak terlihat dari luar.
·         Tehnik neuroendoskopi
Endoskopi dapat di gunakan sebagai alat diagnosa dan sekaligus tindakan bedah. VRIES pada tahun 1978 mengembangkan endoskopi yang canggih, yakni sebuah selang fiber-optik yang dilengkapi dengan peralatan bedah mikro dan sinar laser. Dengan demikian, melalui sebuah lubang dikepala, selang dipadu dengan layar televise, dioprasikan alat bedah untuk membuka tumor yang menyumbat rongga ventrikel.






BAB III
PENUTUP
1.      Kesimpulan
Hidrosefalus adalah keadaan dimana terjadi penimbunan cairan serebrospinalis dalam  ventrikel otak, sehingga kepala menjadi besar serta terjadi pelebaran sutura.
2.      Saran
Dalam pembuatan makalah ini , masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, sangat diperlukan kritik dan saran yang membangun  agar dalam pembuatan makalah selanjutnya lebih baik lagi. Selain itu, makalah ini disarankan pula untuk dijadikan tolak ukur dalam pembuatan makalah-makalah selanjutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar